Jumat, 31 Mei 2013

Jalan Rawa Buntu – BSD Rusak Parah PEMPROV DAN PEMPUS DIMINTA TURUN TANGAN

Setu,
Jalan utama Rawabuntu sebagai akses utama dari dan menuju Bumi Serpong Damai (BSD)- kawasan Viktor – Muncul/Bogor  rusak parah. Kerusakan jalan di jantung Kota Tangerang Selatan(Tangsel) dan kawasan bisnis serta perumahan elit sepanjang + 2 km, akhinya menjadi buah simalakama buat pemkot Tangsel.
Persoalan mendasar adalah mengenai status jalan tersebut masih belum jelas. Jalan tersebut bukan jalan kota Tangsel, bukan jalan provinsi, dan bukan juga jalan negara. Jalan tersebut merupakan jalan terpadu BSD-kawasan industri Taman Tekno.
“Saat ini, status jalan tersebut masih menjadi rencana strategis jalan nasional”, ungkap Iman, Pelaksana tugas (Plt) Bagian Humas di Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Tangsel
Lebih lanjut dijelaskan, saat pemkot Tangsel melakukan langkah-langkah perawatan jalan tersebut. Namun karena kerusakan jalan sangat parah dan diperkirakan akan menghabiskan anggaran cukup besar, maka pihaknya berharap perlu langkah stategis dan dukungan dari pemprov Banten dan Pemerintah Pusat.
“Bila anggaran tahun 2013 harus terserap untuk peningkatan jalan di rawa buntu, maka dikhawatirkan akan mengganggu prioritas pembangunan yang telah disusun. Karena, yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan peratan badan jalan jangan sampai menjadi kubangan, dan menyababkan kemacetan luar biasa”, paparya
Sementara itu, Kepada Bidang Lalu-lintas Dishubkominfo Tangsel. Tito SW dalam kesempatan terpisah menjelaskan, kerusakan badan jalan Raya Rawabuntu diakibatkan para pengguna jalan, khususnya angkutan barang tidak peduli pada batas maksimal tonase muatan. “Para pengusaha jasa angkutan barang maupun penggguna jasa angkutan hendaknya menaati batas maksimum tonase. Konstruksi jalan yang dibangun hanya untuk tonase maksimum delapan (8) ton saja”, jelas Tito
Untuk mengurai kemacetan parah di jalan Rawa buntu, maka pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas. Kendaraan truk/dump truck, dan angkutan barang berat tidak diperbolehkan melintas di kawasan jalan Rawabuntu. Angkutan tersebut diharuskan melintas di jalan raya Bogor – Serpong – Tangerang.
“Kendalanya, di perlintasan kereta api (KA) stasiun Serpong arus lalu-lintas KA berlangsung setiap lima menit sekali, serta adanya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar dan badan jalan, serta bongkar muat angkutan barang ke toko-toko di depan pasar Serpong”, imbuhnya.
Menanggapi kondisi jalan rusak dan kemacetan lalu-lintas  luar biasa tersebut, Kepala Bagian Humas dan Protokor Setda Tangsel, Dedi Rafidi secara khusus menjelaskan bahwa pemkot Tangsel menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat dan pengguna jalan atas ketidaknyamanan berkendara. “Saat ini, dengan kemampuan yang ada, pemerintah kota Tangsel sedang melaksanakan perawatan jalan Rawabuntu Raya, agar arus lalu-lintas kembali normal”, ungkapnya.
Dijelaskan Dedi, untuk mengetahui lebih dalam tentang masalah yang ada, pada Minggu (26/4) Walikota Tangsel, Hj. Airin Rachmi Diany melakukan inspeksi mendadak dan turun langsung menyetop kendaran truk/dump truk yang melintas, disertai tanya jawab dengan sopir dump truk seputar angkutan barang yang menyebabkan kerusakan jalan.
A.Ghozali Mukti


Tidak ada komentar:

Posting Komentar